Peluh
Peluh
Dalam keheningan dialog doa, selalu kusebut nama itu
Yang senantiasa disisiku, dan tak pernah henti mencintaiku
Yang menjadi perisai terdepan dalam melindungi diriku
Dan tak pernah ia hiraukan bagaimana orang asing memandangku
Kini kulihat tetesan peluh itu terjatuh satu persatu
Perlahan membanjiri wajah indah menuju sudut dagu
Namun tak sedikitpun pernah ia peduli dan rasakan itu
Ia hanya mengharapkan satu,
Mengukir kebahagiaan di jiwaku
Tiada kata mampu jelaskan isi benakku
Beberapa kali kulakukan di bawah kesadaranku
Aku menyesali itu sepanjang hidupku
Dan ingin bekukan waktu mengenang masa lalu
Untukmu ibu,
Hanya rentetan frasa ini yang dapat kusampaikan padamu
Meski kau tak pernah menanyakannya, namun Tuhan lebih mengetahui isi hatiku
Kemudian kucurahkan ini melalui tinta kelabu
Hanya untukmu, malaikat hidupku
Komentar
Posting Komentar