Hujan di Tengah Malam


Hujan di Tengah Malam

Aku berbaring bersama selimut kapas biru muda
Di tengah malam gaduh oleh suara hujan
Menatap langit-langit kosong tiada atap
Tersapu udara dingin kian mengkristal
Genting yang basah dan jendela berembun
Batinku memperdebatkan awan mendung
Aku hanyut dalam perasaan kaku bersama hujan yang turun
Namun orang menganggapku layu seperti debu yang tersapu
Berulang telah kucoba menjadi mentari yang menyala
Tetapi aku selalu rapuh seperti hujan di tengah malam
Yang tiada berujung hingga fajar,
Yang abadi seperti tetesannya
Biar begitu, aku tetap sanggup menjadi kuat disetiap rintikannya
Dan semakin tabah hingga arunika

Seperti hujan di tengah malam,
Hatiku layu tersiram duka
Yang abadi seperti genangannya

Komentar