Enigma
Dan tidak pernah aku lupakan bagaimana rupa seringai itu
Menatap hangat tiada beban dikala mentari beranjak turun
Dengan datar ia lalui jalan yang berliku
Dari sudut jalan yang tak terlihat nan beku
Seperti itulah ia hingga hari itu jumpa
Terkesan dingin dan terasa amat berbeda
Tak sejengkalpun ia melayangkan pandang
Dan aku mengingat sesuatu bagai penyesalan
Petang yang berat bagi setengah diriku
Yang kunanti panjang tak memiliki hasrat bertemu
Terpancar sedikit rasa benci dirinya kepadaku
Yang tak dapat kudefinisikan dengan kata apapun
Jika aku menemuinya kembali, akan kusampaikan berbagai kesalahpahaman padanya
Di bawah langit jingga mentari senja,
Dan berharap agar mampu termaafkan
Namun jika swastamita turun tergesa,
Dan bintang terburu beranjak bersinar
Biarlah ini tetap menjadi rahasia yang tak terbuka
Komentar
Posting Komentar