Embun Perak di Jalan
Embun Perak di Jalan
Yang selalu hadir dalam kawanan hujan dan tak pernah takut pada kumparan awan
Telah menembus dasar sukma dalam rintik keheningan
Berdiri pada angin pusaran, hanyut dalam riuh perasaan
Bayang-bayang itu telah terpaku kuat dalam ingatan
Telah terpikir tentang apa yang akan direncanakan
Meski pada kalanya Tuhan yang berhak menentukan
Tapi tidak akan ada yang menyalahkan sebuah harapan
Sekalipun tercipta dari seperempat tangisan
Karena doa tahu, apa yang setiap kali aku panjatkan
Dan langit mengerti, apa yang sangat sering aku dambakan
Tak bisa diperdebat, aku memang tak dapat melupakan
Lalu dersik angin datang mewartakan
Harapanku padanya seperti aroma hangat selepas hujan
Yang melebur bersama udara basah dengan perlahan
Namun perasaanku akan seperti embun perak di jalanan
Tetap abadi walau tak ada yang pedulikan
Komentar
Posting Komentar