Dia yang Berjalan di Lorong Malam


Dia yang Berjalan di Lorong Malam

Dalam jas sutra putih itu ia alihkan kesunyian kota yang melekat erat di malam angkasa
Tanpa pikir ia lalui jalan tiada kehidupan pada hari tak pekan
Raut tipisnya mengisyaratkan nestapa,
Walau gelak kelunya membuktikan riang
Lorong malam tak berpijar itu ia lewati setengah hati bersama angin barat
Mimpi buruknya tak pernah sirna dari benaknya yang penuh bayang
Sebegitu ia mencintai rasi bintang tersirat di matanya
Tapi tak sekalipun pernah aku tanyakan
Dia yang berjalan di lorong dalam sorot purnama,
Aku tak tahu apa yang berada dalam lamunannya
Langkahnya tidak lagi bersuara ringan
Ia terbangkan bersama ribuan pelita kota

Komentar